(iainfmpapua.ac.id) – Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Dyan Pratiwi, M.Pd mempresentasikan papernya yang berjudul ‘The Educational Portrait of Nduga Conflict Refugee Children in Wamena’ dalam kegiatan 3rd Annual International Conference on Islamic Education (AICIED) yang diselenggarakan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Ponorogo, secara daring, 27 November 2025.

Dyan beserta rekan setimnya Susi Ani Nuzum Nikmah dan Faisal Riza Hasbullah menulis paper terkait Potret Pendidikan Anak Pengungsi Konflik Nduga di Wamena. “Penelitian ini berfokus pada anak-anak usia sekolah yang kehilangan akses pendidikan yang disebabkan oleh konflik bersenjata,” ujar Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah ini. Penelitiannya bertujuan menggambarkan kondisi pendidikan anak pengungsi Nduga di Wamena. “Khususnya di Yayasan Pendidikan Papua Pegunungan Sapalek, yang mencakup potret akses dan fasilitas pendidikan, guru dan siswa, kondisi sosial masyarakat sekitar, dan kehadiran pemerintah,” terangnya. Menurutnya, melalui hasil penelitian tersebut, pendidikan anak pengungsi Nduga masih dalam kondisi darurat. “Tetapi memiliki potensi untuk dikembangkan, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan lembaga kemanusiaan agar hak pendidikan anak pengungsi dapat terpenuhi secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Dalam sambutan sebelumnya, Rektor UIN Ponorogo, Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun. “Tahun ini ada sekitar 70 artikel dari dalam maupun luar negeri yang akan dipresentasikan, karenanya hal ini penting bagi dosen, mahasiswa dan akademisi lain,” imbuhnya. Pihaknya berharap artikel atau paper yang dihasilkan para akademisi dapat bermanfaat serta memberi motivasi bagi para pembaca. “Kegiatan ini juga memberikan recharge bagi para penulis karena bisa berdiskusi dan mendapat masukan langsung dengan para pakarnya sehingga bisa menambah ilmu,” ungkapnya.
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Ponorogo, Prof. Dr. Mukhibat, M.Ag menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen FTIK untuk terus menjaga semangat ilmiah. “Serta memperkuat kolaborasi pada bidang pendidikan, tiap tahun tema yang diusung semakin relevan dengan tantangan global khususnya terkait etologi dan transformasi pendidikan,” tuturnya. Pihaknya berharap melalui forum ini dapat memunculkan gagasan inovatif yang dapat berkontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan islam.
Kegiatan dengan tema ‘Islamic Ecotheology and Digital Educational Transformation: Pathways to Excellence in Tarbiyah and Teacher Training for the Realization of Civil Society’ ini diikuti oleh akademisi dari berbagai kampus di Indonesia dan manca negara. (Za/Is/Her)




