Berita

Webinar TBI : Ikuti Teknologi, Pola Pikir Mahasiswa Harus Diubah

(iainfmpapua.ac.id) – Konsep dan pola pikir mahasiswa harus diubah untuk menghadapi perkembangan teknologi di era 4.0. Dekan Fakultas Tarbiyah Dr. Zulihi, S.Ag. M.Ag menjelaskan hal ini dalam webinar Tadris Bahasa Inggris (TBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, dengan tema ‘Technology for English Instruction’, 2 November 2021.

Tangkapan Layar Dr. La Sunra, S.Pd, M.Hum

“Teknologi di masa pandemi saat ini sangat mempengaruhi proses pembelajaran, sebelumnya proses pembelajaran dilakukan secara manual, sekarang semuanya berbasis teknologi karenanya pola pikir calon-calon pendidik ini dituntut untuk bisa kreatif dalam menggunakan teknologi,” terangnya. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan walau pandemi telah usai, media pembelajaran berbasis teknologi akan tetap dilakukan. “Karena sudah ada pola adaptasi dan kebiasaan dengan penerapan teknologi di kehidupan sehari-hari khususnya dalam proses pembelajaran,” ungkapnya. Selain itu, nantinya proses pembelajaran dapat dikombinasikan dalam pembelajaran online dan offline.

Andi Miftahul Maulidil Mursyid, M.Pd selaku moderator memaparkan bahwa tema webinar ini diangkat untuk merespon tantangan dan perubahan yang harus dilakukan diera society 4.0. “Dalam menghadapi era society ini pendidikan berperan penting untuk meningkatkan SDM yang unggul,” jelasnya.  Menurutnya pendidik memainkan peran sebagai learner material provider atau sebagai penginspirasi bagi pemikiran kreative peserta.

Dalam materi webinar ‘Pendekatan Pembelajaran Steam’, Dosen Fakultas Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Negeri Makassar (UNM), Dr. La Sunra, S.Pd., M.Hum memaparkan bahwa metode ini merupakan metode pembelajaran yang inovatif. “Pembelajaran IPA, teknologi, teknik, seni, dan matematika diintegrasikan dengan fokus pada proses pembelajaran pemecahan masalah dalam kehidupan nyata,” terangnya. Menurutnya pendekatan ini juga sangat mengakomodir gender. “Dengan pembelajaran steam diharapkan tidak ada yang merasa ditinggikan, dimana pekerjaan-pekerjaan dalam bidang steam tidak hanya diperuntukan untuk laki-laki, namun perempuan juga harus bisa mengambil peran dalam bidang teknologi atau enginerring misalnya,” jelasnya. Selain itu, pentingnya metode pembelajaran ini diterapkan karena termasuk dalam pembelajaran inovatif dan dianggap mutakhir di era industri 4.0. “Yang mampu mendukung 4 keterampilan dasar abad 21 atau 4C yakni Critical thingking, creativity, communication, dan collaboration,” paparnya. Selain itu, pembelajaran steam ini juga dapat diterapkan dengan sistem integrasi multidisiplin dan integrasi interdisiplin. “Pada integrasi multidisplin peserta didik difokuskan untuk dapat menghubungkan konten dari pelajaran tertentu sedangkan untuk integrasi interdisiplin memfokuskan perhatian peserta didik pada masalah dan menggabungkan konten dan keterampilan dari berbagai bidang, “ jelasnya.

Tangkapan Layar Dr. Muhammad Aulia, M.TESOL, M.A

Pemateri kedua, Dosen Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Dr. Muhammad Aulia, M.TESOL, M.A, dalam materinya ‘English Curriculum Development; collaborative, cooperative, and project based in Blended Learning’ memaparkan bahwa pembelajaran blended learning memiliki tantangan tersendiri bagi pendidik. “Pembelajaran secara virtual ini tidak bisa berinteraksi secara maksimal dengan peserta didik karenanya pendidik harus mampu memvariasikan berbagai bentuk dan metode pembelajaran untuk membangun kreativitas diri peserta didik,” terangnya. Harapannya pendidik dapat mengembangkan konsep pembelajaran dengan penggunaan berbagai aplikasi pembelajaran yang dapat menarik fokus mahasiswa pada pembelajaran, agar pembelajaran tidak berlangsung monoton.

Webinar ini diikuti oleh para mahasiswa Tadris Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah IAIN Fattahul Muluk Papua. Kegiatan diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab. (Za/Is/Zul/Her/Ran)

Leave a Reply