(iainfmpapua.ac.id) – “Kuliah di PTKIN itu keren, selain mendapat pengetahuan keagamaan juga ilmu umum lainnya,” ujar Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama Wibowo Prasetyo pada acara Konsolidasi Humas PTKIN terkait Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-UM PTKIN) di Hotel Aston In Semarang, 4 Februari 2022.
Maka, lanjutnya, setiap unsur di kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) harus aktif mempublikasikan keunggulan kampus dan prestasi sumber daya manusianya ke publik.
“Ini agar para calon mahasiswa memantapkan pilihannya untuk kuliah di STAIN, IAIN, maupun UIN,” jelasnya. Dengan perpaduan ilmu agama dan ilmu umum ini, seharusnya menjadi value added (nilai lebih) yang terus digencarkan dalam setiap publikasi dan sosialisasi menjelang penerimaan mahasiswa baru.
“Utamanya adalah kepada para siswa madrasah aliyah supaya kontinuitas pendidikan terjaga,” ujarnya. Wibowo mengingatkan, strategi publikasi dan sosialiasi harus digarap matang dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat saat ini. “Harus gerak cepat merespons Gen Z yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di gadget dan selalu menggunakan teknologi, berkomunikasi melalui media sosial,” terangnya.
Selain itu, PTKIN juga diminta lebih aktif mempublikasikan hasil penelitian akademik. “Kualitas dan kuantitas jurnal terakreditasi nasional dan internasional harus ditingkatkan agar dapat mewujudkan PTKIN, menjadi universitas riset,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Nasional SPAN-UM PTKIN, Prof. Dr. Imam Taufiq menjelaskan bahwa seluruh PTKIN diharapkan menyamakan persepsi, langkah, jadwal dan strategi bersama agar SPAN UM-PTKIN lebih efektif. “Perlu sinergi PMB dengan platform yang ada di kampus maupun Kementeria Agama,” ujar Imam yang juga Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Pihaknya berharap, PMB tahun 2022 ini dapat meningkatkan kemudahan proses pendaftaran. “Banyak masyarakat ingin mendaftar ke PTKIN, tapi kerap terkendala sulitnya proses pendaftaran dan minimnya informasi,” paparnya. Untuk itu, ia meminta PTKIN meningkatkan lagi kualitas seleksi PMB. “Tahun kemarin sudah sangat bagus dan sekarang harus kita tingkatkan,” pungkasnya. (Za/Is/Zul/Her/Ran)