(iainfmpapua.ac.id) – Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2024, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengadakan Peluncuran Dan Webinar Bedah Buku ‘Mengajar di Batas Negeri: Kisah Inspiratif Mengajar Di Papua’, secara online, 25 November 2024.
Dalam arahannya, Wakil Rektor I Dr. H. Talabudin Umkabu, M.Pd selaku pembina beasiswa BAZNAS untuk guru Papua menyampaikan, buku ini bukan sekedar kumpulan tulisan saja. “Melainkan sebuah wasiat semangat juang para calon guru yang memilih untuk mengabdi di tanah Papua,” tuturnya. Menurutnya, kisah-kisah inspiratif dalam buku tersebut menjadi bukti nyata bahwa pendidikan adalah kunci. “Untuk mengubah masa depan suatu daerah dalam hal ini Papua, bahkan di daerah-daerah yang paling terpencil sekalipun, ” imbuhnya. Ia melanjutkan, para penulis (calon guru) telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dengan berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam proses belajar mengajar. “Karya ini tidak hanya mengispirasi para calon guru, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua khususnya pengambil kebijakan baik kebijakan di tingkat daerah maupun di tingkat nasional tentang pentingnya pendidikan berkualitas untuk membagun generasi masa depan yang lebih baik,” terangnya.
Penulis buku sekaligus mentor beasiswa BAZNAS untuk guru Papua Didik Efendi, M.Pd memaparkan bahwa buku yang ditulis bersama rekan-rekannya tersebut secara keseluruhan menggambarkan tantangan dan harapan dalam dunia pendidikan di daerah pedalaman Indonesia, khususnya di Papua. “Serta dedikasi para pengajar dalam menghadapi berbagai rintangan,” ungkap Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Fattahul Muluk Papua ini. Ia menjelaskan, buku ini menyoroti tantangan pendidikan di Papua, inspirasi dan motivasi dalam mengajar dan mengenal pendidikan di Papua. “Di dalamnya juga dipaparkan karakteristik pelajar dan guru di Papua, ragam strategi mengajar di Papua,” terangnya. Di Papua, lanjutnya, tidak semua pendidik berasal dari guru. “Mengajar adalah panggilan jiwa, mengajar tidak harus di dalam kelas, ada kurangnya SDM, tantangan geografis, fasilitas, dan sumber daya, serta berbagai pengalaman lain,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA menyebutkan, program beasiswa dari BAZNAS bagi guru di Papua menjadi bukti nyata bahwa BAZNAS bersama IAIN Papua berperan dalam konteks penguatan SDM guru-guru di Papua. “Beasiswa ini akan mempertajam kemampuan para pendidik untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak kita di Papua, sehingga program BAZNAS ini akan sampai pada seluruh pelosok negeri untuk mencerdaskan bangsa,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Hj. Saidah Sakwan, MA menuturkan bahwa program beasiswa diharapkan dapat meningkatan kualitas guru untuk percepatan pendidikan di Papua. “Ini merupakan bagian dari semangat kita untuk turut serta membangkitkan memajukan Indonesia timur dan sebagai bentuk keberpihakan BAZNAS, bahwa pendidikan harus dinikmati semua warga, tidak peduli dari mana asalnya,” ungkapnya. Program ini juga sebagai bentuk keadilan dalam memberikan opportunity yang sama. Pihaknya berharap bahwa program beasiswa guru untuk Papua ini akan menghasilkan percepatan penyediaan guru di Papua dan peningkatan kualitas dan kompetensi. “Program ini akan menjadi simbol syiar kita supaya menjadi daya dorong kepada para donatur untuk bergotong royong memajukan pendidikan di Papua,” urainya.
Webinar dan bedah buku ini diikuti para guru-guru serta pemangku kepentingan lain dari berbagai wilayah di Indonesia. (Za/Is//Her).