Berita

Seminar Internasional PGMI: Pelajar Yang Lemah di Satu Bidang, Pasti Mahir di Bidang Lain

(iainfmpapua.ac.id) – Pelajar yang lemah dalam sebuah mata pelajaran, pasti mempunyai kemahiran di bidang mata pelajaran yang lain. Dosen Universiti Kebangsaan Malaysia Prof. Dr. Ahmad Sunawari Long menyampaikan hal ini dalam webinar internasional ‘Opportunities and Challenges for Elementary Education in Era 5.0’ yang digelar Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua secara hybrid, 14 Mei 2024.

Ia menyoroti kebiasaan guru yang menganggap bahwa kecerdasan anak tidak dapat diubah. “Pelajar yang lemah dalam Matemetik akan dibiarkan dan dipaksa untuk terus paham soalan itu, padahal mereka memiliki kemahiran lain yang boleh dikembangkan seperti music, olahraga, atau lainnya,” jelasnya. Untuk itu, ia memaparkan penting seorang guru untuk fokus pada pengembangan minat dan bakat anak sejak di level elementary school. “Perlu untuk mengoreksi salah tanggapan terhadap anak sekolah rendah atau SD, dan mengenal dengan pasti kecerdasan dan bakat mereka sedari dini,” ucapnya. Menurutnya, hal ini merupakan kemampuan dasar yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru. “Pertama kita perlu memberikan kesempatan anak menentukan minat mereka sendiri, kemudian peran orang tua dan guru to help them in order to realize their potential, membina deep conversation dengan anak dan memberikan mereka sokongan,” tutupnya.

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Marwan Sileuw, S.Ag, M.Pd menyemangati para pendidik dan pelajar di wilayah timur Indonesia. “Walaupun di ujung timur, tapi kita harus dikenal dunia dalam hal positif, salah satu upayanya adalah penyelenggaraan webinar internasional seperti ini,” ungkapnya. Rektor menambahkan, IAIN Fattahul Muluk Papua sangat membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai kampus lain pada kegiatan seperti ini. “Berdiskusi dan mempelajari berbagai hal yang diterapkan di Malaysia atau negara lain, untuk tingkat sekolah dasar sesuai tema kita, untuk kemajuan bersama,” pungkasnya.

Seminar ini juga menghadirkan Rektor IAIN Sorong Dr. Suparto Iribaram, M.A, dan Prof. Madya. Dr. Hadenan Bin Towpek dari Universiti Teknologi Mara Sarawak Malaysia.

Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. Zulihi, M.Ag menyebutkan bahwa pendidikan diarahkan untuk memberikan keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi. “And enable the provision of wider access, especially in use of digital technology,” paparnya.

Dengan penguasaan teknologi yang cukup seperti e-learning, video konferensi, dan platform pembelajaran online, mahasiswa yang merupakan calon guru sekolah dasar dapat memperoleh pendidikan dari mana saja dan kapan saja. “This means that to face Society 5.0, curriculum development by emphasizing skills and knowledge that are relevant to technological developments and the job market,” urainya. Webinar ini diikuti lebih dari seribu mahasiswa dan para guru sekolah dasar. (Za/Is/Her/)

Leave a Reply