(iainfmpapua.ac.id) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua terpilih menjadi koordinator penyelenggara kegiatan Kuliah Kerja Nyata Kolaborasi Nusantara Moderasi Beragama (KKN KNMB) tahun 2022.
Ketua LPPM, Dr. Suparto Iribaram, M.A menyatakan pihaknya telah melakukan persiapan menjelang terselenggaranya kegiatan yang melibatkan 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia tersebut. “Kami berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yang tempatnya akan dijadikan lokasi penempatan KKN KNMB,” ujarnya kepada Tim Humas, 17 Juni 2022.
Para mahasiswa peserta KKN KNMB, lanjutnya, akan ditempatkan di 3 Kabupaten di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom. “Berdasarkan surat edaran, setiap perguruan tinggi akan mengirim paling sedikit 2 mahasiswa, namun beberapa kampus telah mengkonfirmasi akan mengirim lebih dari 2 mahasiswa, seperti Aceh yang akan mengirim 10 mahasiswanya dan Ambon mengirim 5 mahasiswa,” tuturnya.
Suparto memaparkan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam membangun kesadaran moderasi beragama secara praksis di masyarakat. “Selain bentuk pengabdian, mahasiswa juga dapat bertukar informasi tentang keragaman serta dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada di dalam masyarakat,” imbuhnya. Selain itu, secara internal kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan masyarakat yang moderat. “Yang saling menghargai dan menjalani kehidupan moderasi di Papua dan juga merupakan wujud nyata PTKIN dalam menyelesaikan persoalan moderasi di Papua dalam bentuk pengabdian ini,” jelasnya. Suparto menambahkan kegiatan ini juga akan diisi dengan beberapa program lain. “Seperti pertemuan forum ketua LPPM dan seminar kebangsaan yang bertemakan Papua dalam bingkai NKRI,” pungkasnya.
Dalam konteks tersebut, pihaknya juga telah bertemu dengan Ketua STAKN Sentani dan Tim LP3M Pokja Moderasi STAKN Sentani untuk berkoordinasi dalam penyelenggaraan KKN Moderasi Beragama.
KKN KNMB yang bertemakan ‘Dari Papua Untuk Indonesia’ ini akan dilaksanakan selama 40 hari dari bulan Juli- Agustus 2022. Selain seminar, rangkaian kegiatan akan diisi dengan lomba karya tulis ilmiah, pentas seni, pameran, dan lainnya. (Za/Is/Zul/Her/Ran)
