(iainfmpapua.ac.id) – Ada dua pendekatan utama dalam integrasi teknologi digital pada pembelajaran PAI. Guru Besar UIN Malang Prof. Dr. Hj. Sutiah, M.Pd, menyampaikan hal ini dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, secara hybrid di aula Kampus, 27 Oktober 2025.

“Pendekatan pertama yakni by utilization, dimana kita mengadopsi teknologi yang sudah ada, seperti pemanfaatan LMS, video interaktif, dan aplikasi digital lainnya untuk memperkuat proses pembelajaran,” terangnya. Sedangkan pendekatan kedua by design menuntut kreativitas guru. “Untuk merancang sistem, media, aplikasi belajar baru sesuai dengan karakteristik peserta didik, serta nilai-nilai islam yang akan ditanamkan,” terangnya. Ia melanjutkan, integrasi teknologi berarti memfasilitasi transformasi cara belajar dan mengajar, dari pembelajaran tradisional menjadi pembelajaran yang inovatif, kontekstual, dan adaptif terhadap kebutuhan abad ke-21. “Teknologi tidak menggantikan guru, melainkan memperluas peran guru sebagai fasilitator, desainer, dan inovator pembelajaran,” imbuhnya. Menurutnya kedua pendekatan tersebut menuntut kreativitas guru. “Guru menggunakan platform pembelajaran, media visual interaktif dan aplikasi digital untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan terstuktur,” tuturnya. Sutiah juga menyebutkan dalam konteks pendidikan, integrasi tidak hanya soal menggabungkan alat atau media. “Tapi juga menyatukan visi, misi, dan nilai agar proses pembelajaran dapat berjalan selaras,” ungkapnya. Peran guru juga sangat penting sebagai pengarah yang memastikan teknologi digunakan untuk memperkuat pemahaman. “Menumbuhkan nilai, menciptakan pengalaman belajar yang relevan serta menenun konten nilai-nilai islam menjadi pembelajaran yang utuh dan bermakna,” jelasnya. Selain itu, Sutiah juga menjelaskan terkait teknologi pembelajaran. “Merupakan teori dan praktik dalam mendesain, mengembangkan, mengelola serta mengevaluasi proses belajar dari sumber belajar untuk membuat siswa bisa mencapai tujuan pembelajarannya,” ungkapnya. Melalui pendekatan ini guru tidak hanya menggunakan media digital. “Tetapi juga memikirkan bagaimana teknologi dapat memperluas pemahaman konsep dan meningkatkan partisipasi siswa,” tuturnya.

Pada sambutan sebelumnya, Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua, Dr. H. Marwan Sileuw, S.Ag, M.Pd menyampaikan bahwa saat ini semua pembelajaran berintegrasi pada digital. “Sehingga kita perlu menyesuaikan diri dengan dunia digital tersebut,” ungkapnya.
Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. Zulihi, M.Ag menyebutkan, di era digital saat ini, para calon guru harus bisa mengintegrasikan berbagai teknologi dalam pembelajaran PAI. Ia meminta para mahasiswa bisa menekuni dan memahami aplikasi berbasis digital. “Khususnya dalam pembelajaran PAI, agar bisa mengintegrasikan aplikasi yang sesuai untuk menyampaikan pendekatan nilai-nilai keislaman yang inovatif dan kontekstual,” paparnya.
Ketua Panitia, Sudirman, M.Pd.I memaparkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa sebagai calon pendidik agar mampu menggunakan teknologi dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
Seminar ini juga menghadirkan narasumber Dosen UIN Padang Dr. Azrul, M.Pd. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa PAI dan masing-masing perwakilan guru dari beberapa sekolah seperti, MA Al-Mutaqqin, SMA Pembangungan 5 Yapis, MI, MTS dan MA Yaa Bunayya Kota Jayapura. (Za/Is/Her)




