(www.iainfmpapua.ac.id) – Kerukunan umat beragama adalah hal pokok dalam persatuan Republik Indonesia. Menteri Agama Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, M.H menyampaikan hal tersebut dalam acara pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama dan Studium Generale dengan tema ‘Membangun Sekolah Keragaman di Tanah Papua’ di Gedung Aula Terpadu IAIN Fattahul Muluk Papua, Jalan Merah Putih, Buper Waena, Jumat 4 September 2020.
“Karena kita memang sangat beragam, jadi jika ingin kompak maka kita harus bersatu,” papar Menteri Agama. Ia meminta semua Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjaga kerukunan dan perbedaan dalam agama.
“Kita mempunyai program yang namanya moderasi beragama yang sudah masuk dalam program kementerian nasional,” ucapnya. Menurutnya inti dari program tersebut adalah selalu bersikap tenang dalam menyikapi masalah keagamaan. ”Tidak ada radikal, tidak ada rasa menang sendiri, tidak ada merasa yang paling betul,” urainya. Menurutnya, meskipun kita harus merasa agama yang kita anut adalah agama yang paling benar, namun kita juga harus menghormati orang lain yang berpandangan bahwa agama mereka yang paling benar. “Yang dimoderasikan itu bukanlah agamanya, tapi cara kita dalam bersosialisasi dengan umat-umat lain yang agamanya berbeda atau agamanya yang sama tapi punya pandangan berbeda,” terangnya.
Menteri Agama mengatakan, kunjungan di Papua ini adalah dalam rangka launching program ‘Kita Cinta Papua’.
“Tujuan program yang dicapai adalah membangun Papua, memajukan Sumber Daya Alam di Papua terutama bidang pendidikan di sekolah keagamaan, memberikan bantuan untuk sekolah dan rumah-rumah ibadah di Papua,” ujarnya. Ia mengatakan untuk tahap 1 di Papua dan Papua Barat, pihaknya memberi bantuan pendidikan untuk 257 anak-anak Papua. ”Tidak hanya itu kami juga memberi bantuan afirmasi covid 19, operasional Yayasan, Madrasah, pembangunan rumah Ibadah, Majlis Taklim, Dana BOS, Akreditasi, Perpustakaan dan berbagai bantuan lainnya di semua agama,” ungkapnya. “Semoga bantuan tersebutbermanfaat dan dapat dilanjutkan betul-betul dan tidak terputus karena kita ingin SDM di Papua menjadi SDM yang handal, tidak hanya pembangunan Papua tapi membangun Indonesia,” imbuhnya.
Dalam pembinaan ASN, Ia mengatakan bahwa ASN adalah garda terdepan dalam memegang teguh dan memperjuangkan garis-garis yang ditetapkan dalam bernegara yakni Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka tunggal Ika. Ia meminta ASN tidak boleh menyimpang dari empat pilar tersebut.
Di kesempatan yang sama, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si mengatakan bahwa IAIN Fattahul Muluk Papua adalahsatu-satunya perguruan tinggi Islam negeri di Papua. “Kami menjadi rumah besar bersama, menjadi rumah moderasi di Papua selama tiga tahun,” urainya. Pihaknya membangun persepsi, bahwa apapun agamanya namun semua harus saling mengenal satu sama lain. ”Terima kasih telah hadir di Kampus IDAMAN yakni kampus yang indah, damai, aman dan menyenangkan,” paparnya.
Ia berharap agar suatu saat nanti, Menteri Agama dapat membuat kuliah keragaman bersama dengan menghadiran para ustad, pastor, dan tokoh agama lainnya.
Studium Generale dan Pembinaan ASN diikuti segenap pejabat, dosen, dan pegawai IAIN Fattahul Muluk Papua. (Min/Zul/Her/Ran).