(www.iainfmpapua.ac.id) – Perkuliahan secara virtual dapat berjalan dengan sangat efektif jika semua komponen telah siap dengan tugasnya. Asesor Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Prof. Dr. H. Syamsun Ni`am M.Ag menegaskan hal ini dalam Website Seminar (Webinar) yang digelar Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, 8 Oktober 2020.
“Pembelajaran jarak jauh, bisa menjadi efektif dan menyenangkan ketika semua komponen memenuhi prinsip kesiapan, dari transfer knowledge, sampai pembentukan intelektual, emosi hingga spiritual,” ungkapnya.
Menurut Syamsu Ni’am, hasil survey dari DIKTI-Kemdikbud pada akhir bulan Maret 2020 menyebutkan bahwa 95 % perguruan tinggi telah melakukan pembelajaran dari rumah, 98,2% melakukan pembelajaran daring, dan kurang dari 2% melakukan pembelajaran dalam bentuk lainnya. “Sebagian besar mahasiswa menggunakan Handphone untuk pembelajaran daring,” ujar Dosen IAIN Tulungagung ini. Perkuliahan yang dilakukan secara virtual tersebut, tambahnya, dapat berlangsung denganbaik jika semua pihak yang terlibat di dalamnya memahami cara transfer pembelajaran secara online.
Sementara itu, Wakil Dekan III FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. Imam Machali, M.Pd, yang tampil sebagai narasumber kedua mengatakan bahwa dalam suatu penelitian, terdapat 5 pergeseran kehidupan yang luar biasa.
“Kita dipaksa untuk menjadi Go Virtual, semua sudah berbentuk screen, jadi pandemi membuat kita migrasi secepat mungkin dengan digital atau virtual, karena virtual itu murah dan enak,” urainya. Yang kedua, lanjutnya, pandemi mendorong orang untuk berlaku digital setiap harinya. “Yang ketiga, yaitu go contacless, salaman saja kita hati-hati, digital ini memungkinkan seseorang mengurangi kontak secara langsung,” jelasnya.
Sedangkan ‘Go Confident’ adalah kemampuan kita dalam menjaga kerahasian data diri. Ia juga menerangkan, dalam belajar secara daring ini mahasiswa wajib memiliki 10 top skils. “Dari kemampuan menyelesaikan masalah, kemampuan berpikir kritis, kreatifitas, kemampuan untuk mengolah manusia, kerjasama dan lain-lain,” paparnya. Webinar dari Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) yang dibuka Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. H. Marwan Sileuw, M.Pd ini mengambil tema ‘Menghadapi Pembelajaran Era New Normal’. “Saya berharap kita semua dapat mengupgrade diri menghadapi tantangan pembelajaran saat ini,” tutupnya. Webinar Nasional ini diikuti oleh 114 partisipan dari mahasiswa dan dosen Prodi MPI di seluruh Indonesia. (Min/Zul/Her/Ran).