(iainfmpapua.ac.id) – Ramadhan ini merupakan bulan yang tepat untuk mempererat ukhuwah. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Prof. Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si menyampaikan hal ini dalam ‘Kajian Ramadhan dan Buka Puasa Bersama’ yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) IAIN Fattahul Muluk Papua di Masjid Kampus, Jalan Merah Putih, Buper Waena, Kota Jayapura, 8 April 2022.
“Seperti merekatkan kembali ukhuwah islamiyah, basyariyah, dan wathaniyah,” ujarnya. Menurutnya bulan Ramadhan ini merupakan momen dimana sesama muslim saling bertemu dan bersilaturahmi. “Karenanya mari kita semarakkan Ramadhan dan selalu bersepakat dalam ukhuwah, dimana lembaga kita harus jadi mercusuar untuk memberikan pemahaman-pemahaman keagamaan yang moderat,” pungkasnya.
Ketua DWP IAIN Fattahul Muluk Papua, Ny. Masyitha Idrus Alhamid, S.E memaparkan kegiatan kajidan dan buka puasa bersama (bukber) ini bertujuan untuk menjalin silatuhrahmi antar sivitas akademik. “Kami bersama seluruh keluarga besar IAIN Fattahul Muluk Papua termasuk anggota DWP dan adik-adik mahasiswa di Mahad,” paparnya. Masyitha juga berharap semua pihak yang hadir dapat mengambil hikmah dari kajian yang disampaikan oleh penceramah.
Kajian Ramadhan kali ini menghadirkan tausiyah dari Habib Alwi Syihab. Ia menerangkan bahwa Ramadhan ini merupakan bulan yang membantu umat muslim untuk menjadi seorang muslim yang benar-benar bertaqwa kepada Allah. “Karena di bulan ini kita banyak melakukan pendekatan kepada Allah seperti melakukan aktivitas sehari-hari maupun ibadah-ibadah hanya karena Allah dan menghindari perbuatan-perbuatan negatif,” terangnya. Habib Alwi mengingatkan 5 hal yang membatalkan puasa. “Yakni berbohong, seperti menyebarkan berita bohong yang tidak sesuai dengan fakta baik secara lisan maupun tulisan,” ujarnya. Hal lain yang membatalkan puasa yakni melakukan gibah. “Ketika kita membicarakan antar sesama muslim hal yang tidak mereka sukai, sekalipun pembicaraan tersebut benar,” paparnya. Selain itu, orang-orang yang memecah belah antara dua pihak yang baik. “Baik itu orang, komunitas, organisasi, maupun suku, selain itu sumpah palsu dan seseorang yang memiliki birahi baik dengan lawan jenis maupun benda mati dapat membatalkan puasa,” jelasnya. Ia juga menambahkan pentingnya memahami 4 pedoman nabi dalam menjalankan kehidupan. “Yakni, tebarkanlah salam, menjaga silaturahmi, berbagi makanan, dan melakukan ibadah sholat,” imbuhnya. Menurutnya jika umat muslim melaksanakan pedoman tersebut, maka kehidupan dunia dan akhirat akan terjamin.
Kajian dengan tema ‘Menyambung Silaturahmi, Mempererat Ukhuwah Antar Sesama Sivitas Akademik’ ini diisi dengan sesi tanya jawab yang disiarkan secara langsung melalui RRI Pro 4 Jayapura. Kegiatan ini disambung dengan buka puasa bersama keluarga besar IAIN Fattahul Muluk Papua (Za/Is/Zul/Her/Ran)