(iainfmpapua.ac.id) – Maraknya plagiarisme dalam sebuah tulisan di perguruan tinggi mendorong Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua melaksanakan kegiatan Pembahasan Pemanfaatan Turnitin (software plagiarism checker) di aula kampus, Jalan Merah Putih, Buper Waena, Kota Jayapura, 13 April 2023.
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Dr. H. Marwan Sileuw, S.Ag., M.Pd dalam sambutannya mengatakan, plagiasi dan perguruan tinggi adalah hal yang selalu dikaitkan yang memberikan citra buruk terhadap perguruan tinggi itu sendiri. “Persoalan plagiasi selalu menjadi momok dari sebuah institusi pendidikan, karena diakhirnya pasti akan menganggu bahkan menurunkan citra instansi jika terus dibiarkan,” ucapnya. Menurutnya, semua pihak harus memanfaatkan aplikasi turnitin untuk melakukan pencegahan terhadap aksi plagiarisme khususnya untuk tugas akhir para mahasiswa. “Sebuah tulisan ilmiah yang diakui ataupun akan dipublish bagian terpentingnya adalah keorisinalitasnya,” tegasnya. Rektor juga mengingatkan agar para dosen terus bersemangat dalam membimbing tulisan-tulisan ilmiah mahasiswa. “IAIN Papua tidak kekurangan karya, sangat banyak tulisan mahasiswa yang bagus namun hanya berhenti di meja dosen tidak dipublish bahkan tidak terumuat di repository instansi,” pungkasnya.
Kepala Perpustakaan IAIN Fattahul Muluk Papua Tuwaji, S.Sos, M.Si menjelaskan, turnitin merupakan sistem perangkat lunak yang dapat mengidentifikasi unsur plagiasi dalam karya tulis ilmiah. “Pemanfaaatan turnitin ini mengacu pada keputusan Dirjen Pendis Kementerian Agama no. 7142 tahun 2017 tentang pencegahan Plagiarism di PTKIN,” ucapnya. Dalam paparannya, Tuwaji menjelaskan 2 hal utama yang harus menjadi narasi utama terkait pemanfaatan turnitin ini. “Pertama kita harus menyepakati batas toleransi kesamaan pada skripsi mahasiswa s1 dan disertasi mahasiswa pascasarjana,” tuturnya. Yang kedua adalah tentang unggahan karya Ilmiah dosen dan tugas akhir mahasiswa pada repository. “Apakah harus semua atau hanya sebagian,” tambahnya. Menurutnya, jika pemanfaatan aplikasi turnitin ini sudah dijalankan mahasiswa harus memiliki surat keterangan bebas plagiasi sebelum skripsinya diujikan. “Sebelum diujikan mahasiswa melakukan pengecekan plagiasi di perpustakaan dan perpustakaan akan memberikan surat keterangan bebas plagiasi jika karyanya memenuhi persyaratan,” tegasnya.
Kegiatan ini disambung dengan diskusi bersama para pejabat dan dosen IAIN Fattahul Muluk Papua. (Za/Is/Zul/Her/Ran)