(iainfmpapua.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua menggelar workshop Moderasi Beragama Bagi Mahasiswa Penerima Bidikmisi dan KIP Kuliah dengan tema ‘Membangun Integritas Menyiapkan Generasi Berwawasan Moderat’, di aula kampus Jalan Merah Putih, Buper Waena, Kota Jayapura, 8 November 2022.
Ketua panitia kegiatan Dr. Basman, M.Ag dalam laporannya mengatakan bahwa workshop ini dilatarbelakangi adanya komitmen untuk memberikan penguatan nilai kebangsaan kepada mahasiswa yang merupakan agent of change (agen perubahan) yang akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan. Ia menambahkan kegiatan ini tidak sekedar workshop, namun terdapat materi penguatan terkait moderasi beragama kepada diri para peserta. “Mahasiswa diharapkan ke depannya semakin baik dan moderat dalam bersikap dan bertindak berperilaku di masyarakat,” ujar Kepala Biro AUAK IAIN Fattahul Muluk Papua ini. Menurutnya, para mahasiswa adalah figur yang istimewa dan terpilih. “Karena anda kuliah dibiayai dengan beasiswa dari negara dengan persyaratan tertentu, maka tunjukkan kualitas diri anda dengan sikap yang santun, dan mampu hidup berdampingan dengan semua masyarakat,” urainya. Basman mendorong para mahasiswa memiliki wawasan kebangsaan dan sikap moderasi yang semakin bagus dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sambutan sebelumnya, Rektor IAIN Fatthul Muluk Papua Dr. H. Marwan Sileuw, S.Ag., M.Pd mengatakan bahwa pemahaman terkait moderasi beragama sangat diperlukan bagi mahasiswa di perguruan tinggi keagamaan islam negeri. “Moderasi beragama bukan lagi hal yang baru di tengah masyarakat dan umat Islam, hal ini sudah ada dan terus berjalan di tengah kita, karena Allah sudah menyampaikan hal ini melalui firmannya di dalam Quran Surah Al-Kafirun,” ucapnya.
Kegiatan ini menghadirkan pemateri Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Jayapura Dr. Faisal, M.HI. Dalam pemaparan materinya, ia menjelaskan pentingnya moderasi di tengah kehidupan bermasyarakat. “Moderasi ini menjauhkan kita dari perilaku ekstrim dan intoleran sehingga menjauhkan kita dari konflik antar umat,” jelasnya. Selain itu, lanjutnya, orang-orang moderat cenderung berada di tengah dan tidak memihak. “Mereka tidak berlebihan dalam urusan agama namun juga tidak menyepelekan urusan agama,” terangnya. Pada materi selanjutnya, Guru Besar IAIN Fattahul Muluk Papua Prof. Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si menekankan pada rekonstruksi cara berfikir mahasiswa tentang berperilaku dan memahami perbedaan. “Perlu diingat, perbedaan jika dilihat dari sisi yang lebih baik dapat menjadi pemersatu yang melahirkan kekuatan bagi bangsa,” jelasnya. Workshop sehari ini diikuti para mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah IAIN Fattahul Muluk Papua . (Za/Is/Zul/Her/Ran)