(iainfmpapua.ac.id) – Program Pascasarjana (PPs) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua menggelar kuliah tamu bersama pengajar dari Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan IAIN Pontianak, di aula PPs Jalan Merah Putih Buper Waena, Kota Jayapura, 6 November 2023.
Direktur PPs IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. Faisal, M.HI menyebutkan bahwa kuliah tamu ini menghadirkan pemateri dari luar negeri secara onsite di Jayapura. “Pascasarjana tidak hanya berkegiatan melibatkan pihak di dalam negeri, tapi juga dari luar negeri secara langsung,” tuturnya. Kuliah tamu dengan tema ‘Contemporary Issues on Papua Studies’ ini menghadirkan Prof. Madya Dr. Ahmad Sunawari Long dari UKM dan Prof. Dr. H. Zaenudin H. Prasojo dari IAIN Pontianak.
“Kita kadang kurang percaya diri untuk mempublikasikan hasil riset kita, inilah yang membuat tulisan tentang Papua masih sangat langka di jurnal internasional,” ucap Prof. Zaenudin. Menurutnya, untuk kawasan Asia Pasifik, harusnya penulis dari Papua lebih aktif dan harus lebih maju dibanding penulis dari wilayah lain. “Tulislah persoalan studi interaksi Islam di Papua yang lebih spesifik, karena Papua bisa menjadi hub atau pusat studi kawasan, jadi orang-orang dari negara PNG atau Samoa bisa kuliah di IAIN Fattahul Muluk Papua,” terangnya. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya borders studies sebagaimana antara Kalimantan dengan Malaysia dan Brunei. “Bisa tentang pendidikan Islam, hukum Islam atau yang lain sesuai bidang masing-masing,” paparnya.
Sementara itu, Prof. Ahmad Sunawari menyampaikan bahwa hanya ada satu tulisan tentang Papua dalam kurun waktu 10 tahun lebih yang termuat dalam jurnal di kampus UKM yang sudah terindex scopus. “Sangat sedikit tulisan tentang Papua, entah tentang pendidikan, keuangan Islam di Papua, atau yang lain, padahal tema-tema tentang Papua sangat diminati oleh kalangan akademisi di seluruh dunia,” urainya. Ia meminta para mahasiswa PPs untuk melihat peluang ini. “Saudara-saudari di Papua harus tengok ambil peluang untuk menulis hal ini, karena kalau terlambat, nanti research ini akan diambil peneliti yang bukan dari Papua,” jelasnya.
Kuliah tamu ini digelar dalam rangkaian International Seminar on Religion, Moderation And Multicultralism (ISRMM)yang digelar IAIN Fattahul Muluk Papua bersama UKM dan Pemprov Papua. Kegiatan ini diikuti para mahasiswa Program Magister Pendidikan Agama Islam dan Magister Hukum Islam. (*)