Berita

KKN KNMB : Kepala Kemenag Kota Jayapura Resmikan Taman Moderasi

(iainfmpapua.ac.id) – Mahasiswa peserta kuliah kerja nyata kolaborasi nusantara moderasi beragama (KKN KNMB) 2022, Kelompok Skow Sae, Distrik Muara Tami membuat Taman Moderasi di Perbatasan RI-PNG, 23 Agustus 2022. Kepala Kementerian Agama Kota Jayapura, Abdul Hafid Yusuf meresmikan taman moderasi di halaman Masjid Al-Aqsa Jl. Transad Kampung Skow Sae. “Ini merupakan hasil karya terbaik dari tim KKN KNMB sebagai wujud konkret pengentasan masalah masyarakat setempat dan memanfaatkan peluang,” terangnya. Menurutnya taman moderasi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat. “Karena sesuai dengan multikultur dan dapat mengangkat perekonomian masyarakat lokal dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam,” tuturnya.

Kankemenag Kota Jayapura, Dr. Abdul Hafid Yusuf, S.Ag, M.M

Ondoafi Kampung Skow Sae, David Lomo turut mengapresiasi program yang dijalankan mahasiswa KKN KNMB ini. “Kami berterimakasih kepada adik-adik mahasiswa yang sudah turut andil mengembangkan kampung kami dengan pembuatan taman moderasi ini, di mana taman ini dapat sebagai simbol kerukunan masyarakat setempat,” ujarnya.

Imam masjid Al-Aqsa, La Failu juga merasakan manfaat dari adanya taman moderasi tersebut. “Selain memberikan manfaat pada masyarakat, taman moderasi ini juga mempersejuk lingkungan di sekitar masjid dan kami akan merawat serta mengoptimalkan taman ini ke depannya,” imbuhnya.

Muhammad Hudzaifah

Ketua kelompok KKN Kampung Skow Sae, Muhammad Hudzaifah memaparkan, pembangunan taman moderasi ini didasarkan pada keinginan untuk menumbuhkan sikap moderat di berbagai kalangan. Menurutnya, saat ini paham ekstremisme, radiakalisme dan intoleran marak terjadi pada agama, budaya, ras, bahasa hingga suku. “Sehingga sikap moderat menjadi solusi, pada warga Kampung Skow Sae dengan pemeluk agama beragam,” jelasnya. Selain itu, tujuan lain pembangunan taman moderasi ini adalah untuk menaikan perekonomian masyarakat setempat. “Taman tersebut dapat difungsikan sebagai lapak untuk menjual barang dagangan, karena lokasi ini strategis, lokasi tersebut merupakan jalur utama parawisata yang akan menuju perbatasan RI-PNG melalui jalur darat,” terangnya.

Kelompoknya berharap masyarakat dapat merawat dan menjaga taman moderasi tersebut. “Kami ucapkan terimakasih kepada para donatur dan swadaya masyarakat yang telah membantu kami dalam pembangunan taman moderasi ini,” ujarnya. Selain menjadi simbol kedamaian, taman moderasi ini juga dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat musyawarah ataupun acara kampung.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua menyampaikan bahwa KKN yang diikuti Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri seluruh Indonesia ini berlangsung selama 40 hari di berbagai lokasi di Papua dan Papua Barat. (*)

Leave a Reply