(iainfmpapua.ac.id) – Mahasiswa peserta kuliah kerja nyata (KKN) hendaknya menciptakan inovasi dan program kerja yang berdampak positif pada masyarakat. Wakil Rektor II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Dr. M. Anang Firdaus, M. Fill.I menyampaikan hal ini dalam Pembekalan Kuliah Kerja Nyata yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IAIN Fattahul Muluk Papua, di Aula Kampus, 23 Juli 2025.

“Jadilah duta IAIN Papua yang menginspirasi, beretika dan mampu menjaga nama baik kampus di tengah masyarakat,” ucapnya. Menurutnya, mahasiswa KKN di era digital saat ini dituntut agar bisa adaptif dengan perkembangan zaman. “Serta mampu membuat program yang memberikan kontribusi signifikan pada masyarakat serta memberikan dampak yang bermanfaat dan program yang tetap berkelanjutan ketika kalian sudah selesai KKN,” ujarnya. Anang juga berpesan kepada para mahasiswa agar bisa menjaga sikap dan tutur kata. “Khususnya saat berinteraksi dengan masyarakat setempat karena itu akan mencerminkan citra kampus,” tuturnya. Selain itu, Anang juga menekankan agar mahasiswa berani untuk berinovasi yang membawa dampak positif bagi masyarakat. “Perlu diingat saat membuat program kerja dan berinovasi harus tetap berkoordinasi dan berdiskusi dengan masyarakat setempat agar dapat menghasilkan outcome yang berdampak signifikan pada masyarakat,” jelasnya.

Dalam arahannya, Ketua LPPM, Dr. Ade Yamin, S.Sos., M.A menyebutkan bahwa KKN merupakan momentum pertukaran mahasiswa dengan masyarakat di tempat pengabdian. “Sehingga mahasiswa harus memiliki nilai integritas, harus bersikap jujur, tanggung jawab dan konsistensi terkait apa yang diucapkan kepada masyarakat dengan tindakannya,” paparnya. Mahasiswa juga harus punya nilai empati. “Mampu memahami kondisi masyarakat secara emosional, selain itu perlu adanya nilai pengabdian yaitu semangat untuk berkontribusi membuat karya di tempat pengabdian,” terangnya. Ade Yamin juga berpesan agar mahasiswa menjunjung tinggi kerjasama antar anggota. “Siap bekerjasama dalam tim dan mampu mempelajari kearifan lokal masyarakat setempat agar bisa berkolaborasi membuat program kerja,” ungkapnya. Menurutnya kolaborasi merupakan bentuk kerjasama mahasiswa dan masyarakat. “Harus saling memberi dan tidak boleh memdominasi sehingga program yang dibuat merupakan karya bersama,” tuturnya. Menurutnya mahasiswa juga perlu mendorong dan membantu pemberdayaan masyarakat. “Dengan memberdayakan potensi yang dimiliki masyarakat agar mandiri dan percaya diri,” imbuhnya.

Ketua Panitia, Hermansyah, M.Pd dalam laporannya menyebutkan KKN tahun ini terbagi dalam tiga golongan. “Yakni KKN internasional, KKN Mandiri dan KKN reguler dengan total keseluruhan 171 mahasiswa,” ungkapnya. KKN yang terbagi dalam 17 kelompok ini didampingi oleh para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). “Yang berlokasi di Seram, Kabupaten dan Kota Jayapura, dan Kabupaten Keerom dan KKN Internasional yang berlokasi di Malaysia,” urainya.

Kegiatan ini juga diisi dengan pemaparan materi dari Halal Center IAIN Papua, BPJS, Dinkes Provinsi Papua, BKKBN Provinsi Papua, dan beberapa dosen di lingkungan IAIN Fattahul Muluk Papua.
Kegiatan dengan tema ‘Satu Jiwa, Satu Tujuan: Menebar Manfaat untuk Tanah Papua’ ini dihadiri oleh pejabat, dosen, dan mahasiswa IAIN Fattahul Muluk Papua. (Za/Is/Her)




