(iainfmpapua.ac.id) – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua melakukan sosialisasi Pengunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) nasabah Bank Wakaf Mikro Honai Sejahtera Papua, di Pondok Pesantren Yaa Bunaya Jayapura, 1 November 2024.
Pimpinan Ponpes Yaa Bunaya Ahmad Bassudin mengapresiasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang diinisiasi HMPS PS. “Ini merupakan kegiatan yang melibatkan masyarakat, dengan tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan,” ungkapnya. Pihaknya siap mendukung kegiatan-kegiatan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat lainnya. “PKM ini melibatkan para santri dari pesantren dan masyarakat sekitar, yang diharapkan dapat memperoleh manfaat dan peningkatan kapasitas dari kegiatan tersebut, khususnya bagi pelaku UMKM,” paparnya.
Dosen pembimbing Nani Hanifah, M.E.I menyebutkan, program ini sangat relevan untuk membantu pelaku UMKM di Jayapura memahami teknologi pembayaran QRIS. “Karena penting untuk meningkatkan daya saing bisnis di era digital,” imbuhnya. Harapannya, para peserta dapat memperoleh manfaat dari program ini sehingga turut berperan dalam pengembangan perekonomian lokal. “Agar membawa perubahan yang positif bagi perekonomian setempat,” jelasnya.
Perwakilan HMPS PS, Aswan Selfian Ahmad menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemahaman mendalam kepada para pelaku UMKM. “Tentang manfaat dan tata cara penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran digital,” ungkapnya. Masyarakat yang bergerak di sektor UMKM diharapkan dapat meningkatkan akses keuangan digital yang lebih aman, efisien, dan mudah.
Dalam materinya, Consumer Bisnis Representative Manager Bank BSI Neny Wahyuni memaparkan bahwa mobile bangking, QRIS dan fitur sejenis menjadi solusi pada sistem pembayaran di era digital saat ini. “Penggunaan berbagai fitur digital menghemat waktu dalam melakukan proses transaksi dan pembayaran hanya melalui handphone, praktis, real time, gratis dan aman,” tuturnya. Neny juga menjelaskan manfaat dari penggunaan fitur QRIS bagi merchant usaha. “Bebas biaya, aman, cepat dan efisien, selain itu mempermudah pedagang jika ingin mengajukan pembiayaan, tidak perlu membutuhkan uang kembalian atau resiko uang palsu dan berbagai manfaat lainnya,” terangnya. Narasumber lain yang hadir dalam acara ini adalah Yohan Karel, Analis Pertama Bagian Perlindungan Konsumen dari Kantor OJK Papua dan Bintang Putriyama Aninda, Qwner dari dofty.id.
Kegiatan ini diikuti para santri, masyarakat pelaku usaha, dan mahasiswa Prodi Perbankan Syariah IAIN Fattahul Muluk Papua. (Za/Is//Her).