Berita

Talkshow Halal Food: Kita Harus Mampu Jadi Produsen, Bukan Hanya Konsumen

(iainfmpapua.ac.id) – Umat muslim harus mampu menjadi produsen pada industri halal food di Papua. Kepala Biro (Karo) Administrasi Umum Akademik Keuangan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Dr. H. Moh, Junaidin, MA menegaskan hal ini saat menyampaikan sambutan pada Talkshow yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Fattahul Muluk Papua di salah satu hotel di Jayapura, 7 November 2021.

Kabiro Dr H Moh Junaidin, MA

“Selama ini kita lebih banyak menjadi konsumen atau pembeli, padahal dengan kemampuan membuat produk halal, maka sudah seharusnya kita menjadi produsen atau pembuat barang,” ujarnya mewakili Rektor. Menurut Karo, produk makanan halal tidak hanya untuk umat muslim saja. “Dengan pengelolaan yang memenuhi prosedur standar dan higienis, maka produk halal akan diserap oleh siapapun yang membutuhkan,” ucapnya.

Ia menyatakan, trend dunia saat ini terfokus pada food, fashion, and fun. “Ini sudah terjadi, dan kita harus siap menyambut tantangan ini untuk menjadi peluang bisnis bagi pelaku usaha di Jayapura,” paparnya. Karo mendorong berbagai produk olahan lokal agar dapat bersaing hingga pasar dunia. “Bagaimana misalnya coto makassar di warung makan, kue surabi, kue cucur, dapat memperoleh kemasan sertifikat halal, siapa tahu itu akan membuatnya mendunia dan bersaing dengan produk ayam goreng yang dibuat oleh orang luar negeri yang selama ini kita konsumsi,” terangnya.

Dr M Anang Firdaus, M.FIl I

Dalam momen yang sama, Dekan FEBI Dr. M. Anang Firdaus, M.Fil.I menyebutkan bahwa industry halal sudah menjadi syarat mutlak di berbagai negara di dunia. “Tidak hanya di negara muslim, tapi justru di negara yang mayoritas penduduknya non-muslim, syarat halal sudah diterapkan dengan ketat,” ungkapnya.

“Posisi terdepan produsen daging halal ditempati Australia, kosmetik halal diisi Korea, sedangkan kita sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar justru menjadi tempat pasar saja,” urainya.

Maka, lanjutnya, FEBI sebagai kalangan akademis merasa memiliki tanggungjawab moral untuk mendorong upaya-upaya dalam menciptakan industri halal di Papua.

“Kami berkeinginan kegiatan ini dapat dijadikan sharing bersama pelaku usaha di Jayapura agar dapat bersinergi membangkitkan halal food,” tuturnya.

Dr Moh Syarifudin, MEI

Talkshow dengan tema ‘Peluang, Tantangan, dan Prospek Halal Food di Tanah Papua’ ini menghadirkan narasumber Direktur LP POM Majelis Ulama Indonesia Papua Dr. Faisal, MH, Kabid Industri DISPERINDAGKOP Kota Jayapura Septinus Untuh Jopari, dan Direktur BSI Jayapura Reni Cendrasari. Kegiatan yang dipandu Dr. Moh. Syarifudin, MEI ini diikuti dosen FEBI IAIN Fattahul Muluk Papua, para pelaku usaha di wilayah Jayapura, dan undangan lainnya.  (Za/Is/Zul/Her/Ran)

Leave a Reply