(iainfmpapua.ac.id) – Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua menggalakkan penggunaan perangkat multimedia dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dalam kegiatan ‘Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis TIK’ di SMA Negeri Yokiwa, Sentani Kabupaten Jayapura, 19 Juni 2021.
Ketua Program Studi (Kaprodi) PGMI Didik Efendi, M.Pd menegaskan bahwa pihaknya memberikan sosialisasi kepada para guru tentang penggunaan aplikasi berbasis teknologi informasi dalam pembelajaran di tingkat sekolah. Dalam materinya tentang ‘Media Pembelajaran Berbasis Nearpod‘, ia memaparkan bahwa metode ini berisi aplikasi yang memudahkan guru dan siswa dalam melakukan proses pembelajaran dari awal.
“Materi tersebut dapat disesuaikan oleh guru ketika menyampaikannya kepada siswa,” jelasnya. Materi pembelajaran dapat berupa teks maupun video yang dikemas secara interaktif dan dapat dilihat secara real (langsung) oleh siswa. “Nearpod juga berfungsi sebagai alat evaluasi pembelajaran, dimana dalam evaluasi tersebut sudah terekap nilai-nilai siswa yang telah menjawab soal-soal dari aplikasi tersebut,” paparnya. Sehingga, hal itu akan memudahkan guru dalam merekap nilai-nilai dalam evaluasi pembelajaran.
Kepala sekolah SMA Negeri Yokiwa, Elisabeth Kreuta, S.Pd., M.M sangat antusias menyambut konsep pembelajaran yang digaungkan PGMI IAIN Fattahul Muluk Papua. “Guru-guru kami bangga dapat mengikuti workshop ini karena kami mendapatkan ilmu baru dari tiap-tiap materi yang disampaikan,” imbuhnya. Ia berharap, akan ada kelanjutan workshop serupa untuk para guru-guru di Yokiwa.
Dosen PGMI Ika Putra Viratama, M.Pd menyampaikan bahwa PGMI berkeinginan untuk meningkatkan kualitas guru dalam pengembangan media dan materi pembelajaran. “Salah satu media yang dapat menunjang pembelajaran berbasis TIK yaitu mini web,” paparnya. Dalam penggunaannya, mini web berfokus pada link tree. “Fungsi dari link tree adalah mempermudah guru dan siswa dalam mengakses soal atau materi yang akan disampaikan,” terangnya. Tugas seorang guru dalam menggunakan metode mini web ini, lanjutnya, adalah mempersiapkan link-link yang berisi tentang bahan ajar dan video-video pembelajaran dari media sosial youtube. “Link-link tersebut sudah terconnect atau terhubung dengan situs-situs internet dan platform yang berisi tentang materi yang diajarkan,” jelasnya.
Materi terakhir yang disampaikan oleh Fajar Dwi Mukti, M.Pd dengan tema ‘Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality’. Ia memaparkan, metode ini merupakan aplikasi penggabungan dua dunia. “Penggunaan metode ini menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual dalam bentuk animasi 3D yang diproyeksikan dalam sebuah lingkungan nyata dalam waktu bersamaan,” imbuhnya. Ia mencontohkan konsep hologram yang dapat diakses dan berinteraksi dengan siswa dalam mencari informasi pembelajaran. “Aplikasi ini juga dilengkapi dengan evaluasi pembelajaran yang digunakan sebagai tolak ukur dalam pembelajaran,” pungkasnya.
Kegiatan ini diisi dengan sesi diskusi dan pembuatan media pembelajaran oleh guru-guru SMA Negeri Yokiwa dengan penerapan protokol kesehatan. (Za/Is/Zul/Her/Ran)