(iainfmpapua.ac.id) – Galeri Investasi Syariah Bursa Efek Indonesia (GISBEI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua menggelar kegiatan ‘Sekolah pasar Modal Online’, 27 Oktober 2021. Direktur GISBEI IAIN Fattahul Muluk Papua Shinta Abul Rahman, M.Si mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan edukasi yang tepat seputar pasar modal kepada mahasiswa IAIN Fattahul Muluk Papua.
“Tidak hanya memperkenalkan pasar modal dari sisi teori, tapi juga praktek langsung kepada seluruh sivitas akademik di kampus,” ujarnya saat memberikan sambutan. Menurutnya, Sekolah Pasar Modal ini diharapkan dapat memberi pemahaman kepada para mahasiswa sebagai calon investor agar mengerti alur bisnis pasar modal. Kelak, pihaknya berupaya untuk menyajikan informasi real time agar para investor dapat menganalisa pergerakan saham di GISBEI IAIN Fattahul Muluk Papua.
“Sekolah pasar modal ini secara berkala digelar oleh BEI Papua bekerjasama dengan Phintraco Securitas Papua,” paparnya.
Dalam sambutannya, Kepala BEI Papua Kresna Aditya Payokwa menjelaskan bahwa penambahan investor melalui GISBEI IAIN Fattahul Muluk Papua telah tumbuh cukup baik.
“Mahasiswa yang ikut investasi di pasar modal dan sudah menjadi investor semakin banyak, aktifitas transaksi juga meningkat,” urainya. Dengan kegiatan seperti ini, lanjutnya, Kresna ingin agar GISBEI dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa baru agar semakin aware tentang saham.
“Bahwa ada cukup banyak kesempatan kita berusaha melalui bisnis pasar modal,” terangnya.
Ia menyebutkan, hingga September 2021, pertumbuhan investasi di Papua mencatat angka positif yang didominasi oleh investor kalangan milenial berusia 20 hingga 30-an.
Pemateri dari IDX Papua Arin A. Irjayanto memberikan berbagai tips kepada para mahasiswa selaku calon investor di GISBEI IAIN Fattahul Muluk Papua. “Prinsip dasar untuk investasi adalah menyisihkan uang untuk modal awal, bukan menyisakan,” ucapnya.
Selain itu, Arin juga memberikan pesan kepada para investor agar berhati-hati pada penipuan. “Banyak penawaran yang tidak masuk akal, seperti modal sangat kecil tapi memberi tawaran untung besar dalam waktu singkat, harap hati-hati,” jelasnya. Untuk kasus seperti ini, para investor dapat melaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pada sesi kedua, Sekolah Pasar Modal menghadirkan narasumber Lili Ardianti (Branch Manager Phintraco Securitas Cabang Papua). “Perusahaan yang terdaftar di BEI, yang di belakang namanya ada huruf tbk-nya, yang dapat memperjualbelikan sahamnya, karena laporannya terbuka,” urainya. Dengan begitu, ia mengajak para mahasiswa sebagai calon investor untuk dapat mencermati rencana pembelian saham dengan memilih perusahaan yang ada di pasar modal.
Kegiatan yang diisi dengan tanya jawab ini diikuti para mahasiswa dan pengurus GISBEI IAIN Fattahul Muluk Papua. (*)