(iainfmpapua.ac.id) – Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menguasai 3 point penting ASK (attitude, skill, knowledge) dalam memberikan transfer of knowledge pada mahasiswa. Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T menegaskan hal ini dalam kegiatan ‘Pembinaan Aparatur Sipil Negara’ di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, Jalan. Merah Putih, Buper Waena, Kota Jayapura, 11 Maret 2022.
“ASN, khususnya dosen, untuk mumpuni dalam 3 hal tersebut, perlu mengupdate skill yang dimiliki, dengan menginjeksikan kemampuan berpikir melalui produk-produk ilmu pengetahuan,” paparnya. Menurutnya, sebuah pendidikan akan komprehensif dan paripurna apabila mampu menjawab tantangan dan tuntutan yang dikenal dengan the answer of ASK. “Pendidikan akan gagal apabila tidak mampu menciptakan alumni-alumni dengan attitude yang baik, skill yang mumpuni dan knowledge yang luas,” tuturnya. Dirjen memaparkan bahwa mahasiswa yang memiliki akhlak atau attitude yang baik merupakan inti dari menjadi manusia. “Apabila mereka pintar namun tidak punya akhlak maka kepintarannya akan dipergunakan dalam hal yang negatif,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kontribusi akademisi dalam mendirikan sebuah lembaga pendidikan. “Akademisi diharapkan dapat mentransfer ilmu pengetahuan kepada mahasiswa dengan menekankan penciptaan attitude, di mana value sumbernya dari nilai-nilai agama yang secara norma pendidikan akan mengembalikan nilai kemanusiaan,” jelasnya. Dirjen mengingatkan bahwa sebuah proses pendidikan juga akan gagal apabila hanya mengajarkan teori semata tanpa adanya skill atau kemampuan untuk mengimplementasikan pengetahuannya. “Sehingga proses pembelajaran di IAIN Papua diharapkan tidak hanya sekedar transfer of knowledge tetapi juga bagaimana mengajarkan membangun skill yang baik bagi mahasiswa, dan juga perilaku yang baik,” terangnya.
Harapannya, eksistensi dari IAIN Fattahul Muluk Papua yang telah memberikan legacy yang sangat kuat bagi perkembangan peradaban agama di Papua dapat terus tumbuh dan berkembang.
Sementara itu, Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua, Prof. Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si menyampaikan bahwa akademisi IAIN Papua akan berupaya mengembangkan institut lebih baik di masa depan. “Salah satunya, kami akan berupaya membuka Program Studi Pendidikan Profesi Guru untuk mempermudah masyarakat khususnya guru di Papua untuk memperoleh akta mengajar atau profesi,” ujarnya.
Pembinaan ASN ini dihadiri jajaran pejabat dari IAIN Fattahul Muluk Papua, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, dan STAKPN Sentani. (Za/Is/Zul/Her/Ran)