(iainfmpapua.ac.id) – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua kembali mengukir prestasi tingkat nasional. Ahmad Havid Jakiyuddin beserta timnya meraih ‘Best Paper’ pada ajang ‘Gajah Mada Shariah Economics and Business Undergraduated Research Festival’ atau GAMASURF 2021 yang diselenggarakan Sharia Economic Acts in Invention Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
“Mekanisme perlombaan ini tahap pertama adalah pendaftaran mengumpulkan ide penelitian yang kemudian terpilih 20 finalis,” ujar mahasiswa Semester 7 Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah (Hukum) ini.
Selanjutnya, dari 20 finalis dibentuk menjadi 4 kelompok dengan seorang mentor. “Saya bersama Addien Safriya Ramadhani dari Universitas Diponegoro, Arif dari STEI SEBI, dan Annisa Septa Rayhani dari Universitas Yogyakarta,” terangnya. Setelah itu, mereka mengerjakan metodologi penelitian dan mentoring untuk menyelesaikan full paper. “Hingga tahap akhir adalah penjurian,” jelasnya. Havid mengatakan, kegiatan ini dilakukan secara online mulai tanggal 10 Oktober 2021 hingga pengumuman tanggal 13 November 2021.
Mahasiswa yang hobby menulis ini menceritakan kebahagiaannya dapat meraih kategori Best Paper. “Bukan hal yang mudah untuk menyelesaikan full paper ini, terlebih kami berasal dari daerah yang berbeda-beda,” tuturnya. Menurutnya, membuat tulisan yang baik dapat diawali dengan menentukan ide dari isu-isu aktual di sekitar kita. “Tulisannya harus mengikuti trend isu saat ini yang lagi hangat diperbincangkan, mengandung pembaharuan penelitian, dan para juri biasanya menyukai penelitian inovasi-inovasi untuk memecahkan permasalahan yang ada,” paparnya. Perjuangan membuat tulisan bersama timnya dikerjakan selama satu bulan dengan pertemuan di google meet pada hari Sabtu dan Minggu.
Paper dengan judul ‘Pengaruh Niat Perilaku Dalam Menggunakan Sukuk Berbasis Platform Securities Crowdfunding: Studi Kasus Indonesia’ ini bertujuan untuk mengetahui niat perilaku pengguna sukuk berbasis platform crowdfunding yang diukur melalui 3 variabel penelitian. “Kami mendapat penghargaan sertifikat, uang pembinaan, medali, dan lain-lain,” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Kasubag Tata Usaha Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Fattahul Muluk Papua Muhamad Yusuf, S.Sos, M.Si yang memberikan bimbingan kepada Havid menerangkan bahwa Havid adalah mahasiswa yang berbakat dalam menulis karya ilmiah. “Ia belajar menulis sejak semester 4, dan tahun 2019 pernah memasukkan proposal ke Universitas Hasanuddin dan lolos 10 besar, namun kami terhambat dana,” terangnya. Pada tahun 2020, lanjutnya, Havid sempat ikut lomba bersama Natasya Aulia Husein di Universitas Trunojoyo Madura. “Waktu itu hanya sampai The Best Presentation,” ungkapnya.
Yusuf menambahkan, masih banyak mahasiswa IAIN Fattahul Muluk Papua yang berpotensi meraih prestasi di bidang karya tulis. “Hanya perlu diasah dan diberikan kesempatan di level nasional maupun internasional,” pungkasnya. (Za/Is/Zul/Her/Ran)