(iainfmpapua.ac.id) – Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Dr. M. Anang Firdaus, M.Fil.I menekankan pentingnya menjaga konsistensi pelaksanaan kalender akademik.
“Kita harus terus berusaha untuk dapat konsisten dalam melaksanakan semua tahapan kegiatan sesuai kalender akademik yang sudah disepakati,” ujarnya saat mengukuhkan mahasiswa peserta Yudisium ke-5 FEBI di Aula FEBI, 21 September 2021.
Menurutnya, konsistensi pelaksanaan kalender akademik akan membantu semua pihak untuk menjaga kualitas lulusan FEBI IAIN Fattahul Muluk Papua. “Kita tidak hanya mengejar kuantitas, tapi juga kualitas, maka hari ini kita bersyukur bahwa anda para mahasiswa telah dapat menyelesaikan semua kewajiban untuk mengikuti yudisium,” paparnya.
Di sisi lain, Anang juga menyampaikan permohonan maklum jika masih terdapat kekurangan dalam menjalankan kalender akademik lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor (Warek) I IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Talabudin Umkabu, M.Pd menegaskan agar para mahasiswa peserta yudisium dapat bertanggungjawab menggunakan gelar akademik di masyarakat.
“Tantangan di luar semakin berat, anda harus terus mengupdate ilmu dan kreatif dalam mengikuti perkembangan jaman,” terangnya mewakili Rektor.
Selain itu, Warek I meminta para lulusan untuk menjaga integritas diri dalam aktifitas berikutnya di lingkup sosial. “Ingat, suatu aaat anda dapat menjadi hebat, mungkin sukses secara financial, tapi itu akan membuat anda sibuk menjaga aset dan kekayaan harta benda,” ucapnya. Untuk itu, ia meminta para alumni dapat membekali diri dengan keilmuan yang tak terputus. “Kalau ilmu, anda tidak perlu habis waktu menjaganya, tapi ilmu itu yang akan menjaga anda,” pesannya.
Yudisium ke-5 kali ini diikuti empat peserta. Mahasiswi Program Studi Ekonomi Syariah, Nabila Aulia Aprilita, SE yang meraih IPK 3,87 dikukuhkan sebagai peserta yudisium dengan predikat cumlaude. Kegiatan yang dihadiri Kepala Biro Dr. H. Moh Junaidin, MA dan sivitas akademik FEBI ini digelar dengan penerapan protokol kesehatan. (*)
