(iainfmpapua.ac.id) – Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua menandatangani naskah Nota Kesepahaman dengan Program Studi TBI IAIN Pontianak, di aula fakultas, Jalan Merah Putih, Buper Waena, Kota Jayapura, 6 November 2023.
Ketua Program Studi TBI, Rahmawansyah, M.Pd memaparkan bahwa kerjasama ini dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dan penguatan tri dharma perguruan tinggi khususnya pada Prodi TBI. “Kerjasama ini berfokus pada pendidikan dan pengajaran khususnya dalam penerapan merdeka belajar kampus merdeka,” ujarnya pada Tim Humas, 8 November 2023. Selain itu, pihaknya juga berfokus pada skema pertukaran mahasiswa dan pertukaran dosen. “Implementasi dari program ini akan segera ditindak lanjuti pada semester berikutnya sambil mempersiapkan terkait prosedur mekanisme dan pelaksanaannya, selain itu kerjasama ini juga dalam bidang pengajaran dengan melakukan kolaborasi dalam penelitian dan publikasi internasional,” imbuhnya.
Kepada mahasiswa, kerjasama ini akan memberi penguatan bagi pengurus HMPS dari prodi yang akan dikemas dalam bentuk pelaksanaan kegiatan secara kolaboratif baik online maupun offline. Pihaknya berharap kerjasama ini dapat memberikan manfaat dan pengalaman belajar yang lebih luas bagi mahasiswa. “Mahasiswa dapat mempelajari perbandingan terkait kultur kelas yang diselenggarakan prodi TBI IAIN Pontianak, begitupun sebaliknya,” ungkapnya. Ia berharap dukungan penuh dari pimpinan lembaga, serta implementasi program pertukaran mahasiswa dan dosen antar prodi TBI tidak hanya berhenti pada kerjasama dengan IAIN Pontianak. “Namun dapat bekerjasama dengan seluruh prodi TBI se-PTKIN agar dapat memperkaya wawasan dan pengalaman mahasiswa dan dosen prodi TBI se-PTKIN,” ungkapnya.
Dosen Program Studi TBI IAIN Pontianak Dr. Nur Rahmiani, M.Pd bersyukur bahwa pihaknya dapat berkunjung, berkenalan, berdiskusi bahkan berkolaborasi dengan sivitas di Tadris Bahasa Inggris IAIN Fattahul Muluk Papua. “Sambutan teman-teman di sini sangat luar biasa dan positif dalam peningkatan mutu dosen dan mahasiswa,” urainya. Dalam diskusi bersama dosen dan mahasiswa TBI IAIN Fattahul Muluk Papua, pihaknya menangkap kesulitan-kesulitan yang sama dalam pengembangan pembelajaran bahasa Inggris. “Namun, ada satu isu yang sangat spesifik terkait kondisi geografis dan budaya yang membuat IAIN Fattahul Muluk harus lebih bekerja keras untuk pengembangan pembelajaran bahasa Inggris,” tuturnya. Hal inilah yang menjadi menarik untuk dikaji dan bisa didesain dalam riset bersama antara dosen dari Papua dan dosen dari Pontianak. Pihaknya akan merencanakan program-program lain yang bermanfaat untuk kedua belah pihak di masa depan. “Moto saya, We can if we think and believe we can, semoga Allah memudahkan rencana baik ini,” pungkasnya.
Kegiatan ini turut disaksikan dosen dan mahasiswa Prodi TBI Fakultas Tarbiyah IAIN Fattahul Muluk Papua. (Za/Is/Zul/Her/Ran)